bingkaibanua.com Banjarbaru – Masifnya tracking, tracing, dan testing dalam memutus mata rantai penyebaran virus corona (Covid-19) di Kalsel, tidak berimbang dengan kemampuan laboratorium PCR di Kalsel.
Keterbatasan kemampuan laboratorium di Kalsel untuk memeriksa sampel swab dengan metode PCR, membuat penumpukan sampel swab spesimen hingga 5.000 lebih sampel.
Sebagaimana diungkapkan Wakil Ketua Harian Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kalsel, Roy Rizali Anwar, Rabu (22/7), terjadinya penumpukan sampel swab spesimen di Kalsel dikarenakan kapasitas PCR hanya 300 sampel per hari, sedangkan sampel yang dikirim mencapai 700 per hari.
“Sebelumnya kapasitas PCR hanya 300 sampel per hari, sedangkan sampel yang dikirim mencapai 700 per hari. Belum lagi kendala seperti peralatan rusak, logistik kosong, dan sebagainya,” ujarnya.
Dengan keterbatasan ini, membuat waktu konfirmasi kasus yang diterima bisa sampai 14 hari. Selain itu juga membuat masyarakat resah karena lama menunggu hasil konfirmasi, begitu juga mereka yang dalam masa karantina juga resah menunggu hasil konfirmasi, apakah sudah sembuh atau tidak. Bahkan sempat terjadi demo atau protes oleh peserta karantina.
Upaya Penguraian Tumpukan Sampel Spesimen