5.000 Orang Ikuti Baayun Maulid 2018 di Banua Halat Tapin

by -1699 Views

RANTAU, Puluhan ribu jemaah memadati Masjid Keramat Al Mukarramah Desa Banua Halat Kabupaten Tapin memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW tahun 2018/1440 Hijriah, sekaligus mengikuti baayun maulid, Selasa (20/11).
Prosesi Baayun Maulid di Desa Banua Halat Kab. Tapin
Peringatan maulid yang dirangkai dengan baayun maulid di Masjid Keramat Al Mukarramah Banua Halat yang diselenggarakan setiap tahun ini menjadi magnet tersendiri bagi masyarakat, tidak hanya bagi masyarakat Kalsel tetapi juga bagi masyarakat luar Kalsel untuk mengikutinya.
Tidak hanya diikuti oleh anak-anak tetapi juga diikuti orang dewasa yang mempunyai niat atau nazar ikut baayun dengan berbagai alasan, bahkan ada juga diikuti oleh para lansia.
Tidak kurang dari sepuluh ribu orang yang hadir di tempat ini. Sebagaimana diungkapkan Panitia pelaksana Baayun Maulid, Fadlan jumlah peserta baayun maulid tahun ini sebanyak 5.000  orang, baik dewasa maupun anak-anak.
“Dari 5.000 ayunan yang disediakan oleh panitia penyelenggara semuanya terpenuhi. Kalau dikalkulasikan, peserta yang terdiri dari 5.000 orang ini jika ditambah pendamping maka jumlahnya akan lebih dari 10.000 orang belum lagi para panitia, relawan, dan para pedagang” ujarnya.
Melihat dari antusias masyarakat yang setiap tahun terus meningkat, tradisi baayun maulid inipun menjadi potensi yang luar biasa untuk dikembangkan dan terus dipromosikan, sehingga dapat mendongkrak sektor pariwisata dan perekonomian masyarakat.
Prosesi Baayun Maulid inipun telah masuk dalam kalender pariwisata Kalsel Tahun 2018. Sebagaimana dikatakan Kasi Promosi Nusantara dan Mancanegara, Gusti Muhammad Yosalvina Yovani,SSos,MSi prosesi baayun maulid di Desa Banua Halat ini sudah termasuk dalam kalender pariwisata Kalsel tahun 2018 atau Tourism Calendar Event South Borneo 2018.
“Alhamdulillah, salah satu agenda pariwisata Kalsel di tahun 2018, yaitu Prosesi Baayun Maulid di Desa Banua Halat Kab Tapin dapat terselenggara dengan baik dan banyak menarik minat para wisatawan”
Ditambahkan event tahunan ini harus terus dikembangkan dan dipromosikan. Karena sektor pariwisata menjadi salah satu program prioritas dan komitmen dari Gubernur Kalsel, H Sahbirin Noor untuk memajukannya.
Prosesi baayun maulid ini merupakan tradisi dari masyarakat Kalsel yang sudah turun temurun. Disetiap peringatan maulid, sebagian masyarakat Kalsel meayun anak mereka dengan harapan anak mereka senantiasa mendapatkan rahmat dan karunia dari Allah Swt, serta menanamkan kecintaan terhadap Rasulullah Saw. 
Prosesi Baayun Maulid di Desa Banua Halat Kab. Tapin
Namun dewasa ini, baayun maulid tidak hanya diperuntukkan bagi anak-anak yang baru lahir, tetapi juga diikuti oleh orang dewasa bahkan ada juga diikuti oleh para lansia.
Salah satunya adalah Nooraini, wanita berusia hamper 70 tahun ini dengan penuh suka cita mengikuti baayun maulid. Didampingi oleh anaknya, wanita ini berbau dengan masyarakat lainnya baayun mengikuti lantunan shalawat.
Jauh-jauh hari sebelum pelaksanaan, masyarakat secara seksama mempersiapkan kegiatan ini. Koordinator pencari bambu untuk ayunan baayun maulid, Sidik mengatakan diperlukan sekitar 600 batang bambu untuk gantungan ayunan.
Menurut Sidik sudah 30 tahun lebih dirinya bertugas sebagai pencari bambu untuk acara baayun maulid tersebut.
Di hari yang sama, di Banjarmasin juga digelar tradisi baayun maulid. Selanjutnya, Banjarbaru juga akan menggelar baayun maulid di Museum Lambung Mangkurat pada tanggal 29 November mendatang.(rny)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *