Inspirasi Jum’at Pagi

by -562 Views

Sudut Siring Sungai Martapura
Kala pagi tiba seperti biasa, disibukkan dengan persiapan untuk menjalani rutinitas seperti sehari-hari sebagai pegawai kontrak di Biro Humas Setda Provinsi Kalimantan Selatan sebagai konseptor pidato. Ada yang berbeda di hari jum’at kali ini, tidak seperti biasanya saya ke Banjarbaru (karena jaket tertinggal yang di dalamnya ada kunci kendaraan dan rumah).
Sayapun memutuskan untuk mengambilnya sendiri, dengan menumpang bus provinsi kamipun berangkat menuju kantor setda di Banjarbaru.

Dengan lantunan musik pop indo menemani perjalanan kami, dengan suasana tersebut mengingatkan dengan suasana siaran beberapa waktu lalu. Dulu menghibur pendengar dengan lagu-lagu andalan, kini saya yang merasa dihibur. Di tengah menikmati musik, tiba-tiba Pa Matsari duduk di samping saya dengan membawa Koran, sayapun meminjam salahsatunya (B.Post) untuk mencari berita terkait banjir yang melanda Banjarbaru dan daerah lainnya di Kalsel.
Setiap hari jum’at para pegawai dibebaskan dalam berpakaian (tetap sesuai etika), ada yang pakai batik, kaos, hem dan lain sebagainya. Asyik membaca, ada hal yang menarik perhatian, seorang pegawai berpakaian cukup seksi karena memakai celana kentat yang saya rasa cocoknya dijadikan sebagai lejeng. Agak sedikit piktor (heeee), pikiranpun lebih menonjol ke dia. Dengan lantunan musik yang asyik dan koran ditangan, sayapun melanjutkan membaca sembari menikmati perjalanan.
Inspirasipun lahir di benak saya, mulai dari kolom fikrah yang diisi rutin oleh KH. Husin Naparin, LC. Kali ini mengankat tema seputar Khutbah Jum’at, yang intinya khotbah harus dapat di dengar dan diserap oleh para jamaah, membawa kesejukan, kedamaian dan kesatuan ummat, to the point, tidak bertele-tele dan membosankan. Karena sebaik-baiknya perkataan adalah ringkas dan jelas.
Beranjak ke halaman lainnya, ada berita terkait CPNS untuk formasi tahun 2014, sayapun berharap dan berdoa agar formasi tahun depan ada dan tersedia sehingga dapat menjadi PNS di tahun yang akan datang. Di halaman lainnya, ada foto yang menarik terkait cuaca ekstrem di Amerika Serikat, dimana air terjun niagara membeku. Sungguh menakjubkan.
Di tengah-tengah keinginan untuk memiliki gadget (HP smartphone atau tablet) ada terlihat iklan yang menawrkan produknya, sayapun tertarik dan berusaha mencari harga dan uangnya (hee, semoga bisa dibeli). Di tengan perjalanan, tiba-tiba ada salah seorang penumpang memberikan nasi bungkus (itik gambut) sebagi bentuk syukur atau sering disebut dengan basalamatan, (hee,, rezekiii). Nasi didapat, pikiran si seksi tadi masih belum hilang. Inspirasipun hadir, jika suatu saat diperintahkan untuk membuat pidato terkait Korpri atau apel gabungan, maka saya akan menyinggung masalah etika dan disiplin berpakaian yang terabaikan. Terutama terkait kerapian, kesopanan, dan kesesuaian dengan etika yang berlaku dan agama yang diyakini.
Inspirasi berlanjut di kolom aspirasi, kali ini diisi oleh Ahmad Barjie dengan tema pesan sufistik dipergantian tahun. Di momen pergantian tahun kita diajak untuk bermuhasabah, perhitungan diri, dan introspeksi. Sejauh mana kebaikan yang kita berikan dan keburukan yang kita lakukan. Kebanyakan dari kita enggan bahkan tidak mau bermuhasabah.
Kita lebih sering atau senang mengecam, mengkritik, menyalahkan, dan mencari cacat orang lain. Jika itu menimpa dirinya maka akan marah, karean tidak terbiasa mengontrol atau menghisab dirinya sendiri. Dengan banyak muhasabah, kita akan disibukkan dengan introspeksi terhadap diri kita sendiri dan terhindar dari mengkritik, mencarai cela orang lain dan sebagainya. Dengan itu pula, kita dapat meningkatkan kualitas ibadah sebagai modal utama untuk keimanan dan ketakwaan kita kepada Allah Swt. Selain itu, di dalam tulisan tersebut sedikit mengungkap kepimipinan Umar r.a, saya teringat kata-kata ayah saya “seperempat atau secuil saja sikap yang Umar dimiliki oleh pemimpin kita, maka akan sukses Negara ini”.

Alhamdulillah, segala puji syukur atas segala inspirasi yang diberikan dari kesederhanaan. Semoga dapat terus ada, diingat, dan diamalkan untuk diri sendiri, keluarga, dan masyarakat.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *