Drama kembali terjadi diperhelatan babak knock out liga champion, tepatnya di babak 16 besar yang mempertemukan Juventus kontra FC Porto.
Mungkin ini sangat menyesakkan bagi para fans Juventus (Juventini). Pasalnya, setelah tertinggal 1-2 di laga pertama di kandang FC Porto, selanjutnya Juventus bertindak sebagai tuan rumah, berhasil menang 3-2 di leg kedua dengan agregat 4-4, namun gagal lolos ke babak selanjutnya karena kalah agresivitas gol dari Porto.
Meski menang, Juventus tetap gagal melaju ke babak selanjutnya karena kalah agresivitas gol tandang, dimana Porto berhasil menyarangkan 2 gol di kandang Juventus, sementara Juventus hanya menyarangkan 1 gol di kandang Porto, meski agregat sama 4-4.
Ini bisa dikatakan kemenangan yang menyakitkan, meski menang ditambah dengan keunggulan jumlah pemain, namun Juventus tetap saja gagal melaju di Liga Champions 2020/2021. Sebaliknya, bagi Porto ini adalah kekalahan yang menyenangkan, karena meski kalah, mereka tetap lolos ke babak selanjutnya.
Selain Juventus, banyak juga klub lain yang telah merasakan sakitnya kalah dengan agresivitas gol tandang.
Sebetulnya, saya melihat ada sedikit ketidakadilan dengan sistem agresivitas gol tandang ini. Selain bakalan terjadi berbagai drama, saya rasa pertandingan juga terasa kurang menarik, karena bisa jadi tim yang diuntungkan dengan agresivitas gol ini akan bermain safe.
Andai saja aturan ini bisa dirubah, saya rasa pertandingan di liga champions maupun pertandingan-pertandingan lainnya akan lebih menarik, karena mereka harus mengejar ataupun mempertahankan kemenangan.
Thank you for your sharing. I am worried that I lack creative ideas. It is your article that makes me full of hope. Thank you. But, I have a question, can you help me?