Serukan Kebebasan tanpa Batas tanpa Penutup Dada

by -593 Views

Dunia digemparkan dengan aksi aktivis FEMEN, yang menuntut kebebasan wanita dengan menggelar aksi demonstrasi tanpa penutup dada, di berbagai kota Eropa, seperti Berlin Jerman, Kiev Ukraina, Paris Perancis. Mereka membentangkan tulisan di atas kerta sepanjang setengah meter dan melukis tubuh dengan kata-kata seperti “Bare breasts against Islamism”. “Kita bebas, kita bisa tanpa busana, itu adalah hak kita, ini adalah tubuh kita, aturan kita, tidak ada seorang pun yang bisa menggunakan alasan agama atau hal suci lainnya untuk menindas mereka (wanita).” Hal ini menandakan seruan kebebasan tanpa batas.

Ketika lihat-lihat status di FB, saya tersentak seketika melihat artikel dari Bersama Dakwah tentang cara muslimah “membalas” demo dari kelompok Femen di depan masjid di berbagai Negara Eropa tanpa dada. Saya mencoba membaca, ternyata aksi ini dikarenakan seorang wanita Tunisi Amina Tyler, yang mengunggah foto dirinya tanpa penutup dada di jejaring social facebook, Aminapun terancam hukuman rajam.

Jika kita melihat tuntutan mereka, maka dunia ini akan kacau. Artinya mereka menyuarakan kebebasan, tidak ada yang berhak mengatur atas diri pribadi. Seandainya seorang pemerkosa, pencuri, pelanggar lalu lintas, mereka berucap seperti itu, apa bisa diterima? Negara mana atau organisasi apa yang tidak memiliki aturan dan memberi kekebasan penuh terhadap seseorang? HAM?, HAM juga memiliki aturan, ada undang-undang yang mengatur tentang HAM.

Mereka bisa berkata bebas, kita juga bisa berkata bebas untuk berbusana rapi, menutup aurat, tanpa ada yang mengatur. Namun kita patut menyadari, kita hidup di mana? Keluarga, masyarakat, organisasi, Negara, diskotik, tempat hiburan, jejaring sosial, demonstrasi, bahkan pribadi kita mempunyai aturan atau tata krama.

Namun aturan tersebut tidak bisa kita samakan atau ditegakkan secara universal. Negara ataupun institusi lainnya memiliki dasar dan latar belakang untuk membuat aturan, selain itu kita juga jangan meniadakan agama kita, agama memiliki aturan bagi mereka yang menganut dan meyakininya. Aturan tersebut bukanlah sebuah pengekangan atau membatasi gerak-gerik seseorang, tetapi memberikan kepastian dan struktur yang terarah. Kita akan merasa aman bila tahu dalam koridor yang mana boleh untuk berbuat atau bertindak. Tidak ada kebebasan tanpa batas, dimanapun itu!
sumber, foto: hudaesce, artikel: infospesial.net

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *