Rumah Bebrsubsidi |
Beranjak dari pengalaman pribadi sewaktu ingin memilki rumah, namun gagal. Saya mencoba untuk berbagi pengalaman, bagaimana bisa memiliki rumah sendiri. Di bawah ini ada beberapa tips yang dapat menjadi pertimbangan sebelum memeutuskan untuk memebeli rumah bersubsidi.
Keinginan memiliki rumah, merupakan hal yang lumrah terlebih kita sudah memeasuki fase kehidupan yang berbeda dari sebelumnya, kita sudah mempunyai keluarga, ada isteri, ada anak, dan orang tua.
Setelah menyamakan persepsi maka saya beserta isteri berniat untuk memilki rumah sendiri, tidak menyewa (sayangkan uang 500 ribu setiap bulan buat bayar sewa). Uangpun disiapkan buat bayar DP kemudian mencari berbagai penawaran perumahan yang bersubsidi.
Suatu hari, ada melihat iklan penawaran perumahan di Koran. Lokasinya strategis (tidak jauh dari pusat kota), spesifikasi bangunannyapun bagus sekelas rumah bersubsidi. Namun disini kami gagal dan rugi sekitar 1,5 juta.
Alasannya berkas pengajuan kami ditolak oleh pihak bank karena status pekerjaan hanya sebagai tenaga kontrak. Sesuai perjanjian, jika tidak disetuji pihak bank maka DP akan dipotong 10%.
Kami coba bersabar, kembali berpikir sambil mencari penawaran yang lain. Alhamdulillah untuk yang kedua kami disetuji, dan sekarang sudah memiliki rumah sendiri.
Dari pengalaman ini, banyak hal yang kami dapatkan. Kegagalan kami yang pertama banyak memberikan pelajaran sekaligus kami mendapatkan berbagai kejanggalan. Nah, untuk anda yang baru akan membeli rumah bersubsisi, berikut beberapa tips membeli rumah bersubsidi yang mungkin dapat menjadi referensi sebelum anda dan keluarga anda membeli rumah bersubsidi.
Berikut tips membeli rumah bersubsidi.
1. Niat.
Niat penting sebagai komitmen dalam upaya memilki rumah. Sewaktu kami gagal, uang yang sudah dipersiapkan untuk bayar DP rumah tiba-tiba ingin kami alihkan untuk membeli motor. Namun karena uang tersebut diniatkan untuk membeli rumah, niat untuk beli motorpun bisa tidak bisa dicapai dan uang tersebut kami gunakan untuk membayar ke DP rumah.
2. Lokasi atau Daerah.
Rumahku surgaku, istilah itu sering tentunya kita dengar. Salah satu faktor yang membuat kita nyaman di rumah adalah lokasi atau daerah perumahan tersebut. Jadi tentukan lokasi dimana anda akan tinggal, selain itu lokasi ini juga bisa memudahkan anda dalam mengurus berbagai administrasi khususnya berkaitan dengan pemerintahan.
3. Jangan mudah terpengaruh dengan bahasa iklan perumahan.
Biasanya, disetiap iklan perumahan selalu mewarkan kemudahan akses maupun kedekatan dengan fasilitas-fasilitas umum dengan menggunakan lama waktu tempuh. Misalnya, 5 menit ke bandara, 10 menit ke rumah sakit, 10 ke Mall, dan lain sebagainya. Emang kita setiap hari mau ke bandara, rumah sakit atau mall.
Namun jarang mengaitkan dengan fasilitas umum yang sering kita gunakan, seperti masjid, sekolah, maupun puskesmas. Jadi jangan mudah terpengaruh, pilihlah yang menawarkan kedekatan dengan fasilitas umum yang sesuai dengan kebutuhan kita.
Selain itu yang terpenting yang perlu diperhatikan adalah adanya tawaran DP rumah yang murah. Jangan mudah terpengaruh, DP bisa saja rendah namun biaya akadnya yang tinggi bisa mencapai 10 jutaan, jadi jangan terkecoh tapi tetap sediakan uang setidaknya 10 juta.
4. Kualitas atau Spesifikasi yang Ditawarkan
Setalah kita menentukan lokasi yang kita kehendaki dan sesuai dengan keinginan kita, coba lihat dengan cermat kualitas atau spesifikasi bangunan yang ditawarkan.
Dewasa ini, meski rumah tipe bersudsidi namun kebanyakan memiliki spesifikasi yang cukup baik, seperti:
- Rangka atap menggunakan baja ringan, sangat jarang menggunakan kayu.
- Lantai keramik
- Luas tanah. Untuk luas tanah, beda daerah beda luas tanah yang diberikan. Namun untuk tipe bersubsidi ukuran tanah standarnya 120 meter persegi, sehingga kita bisa saja dibebankan biaya kelebihan tanah.
5. Siapkan berkas
Tanya kepada pihak developer tentang kelengakapan berkas, biasanya sih sudah dijelaskannya sewaktu kita mau beli rumah. Namun yang perlu diperhatikan, apakah kita mengurusnya sendiri atau pihak developer, bisa pihak developer yang bantu.
Kemudian tanyakan, bagaimana jika pengajuan ditolak pihak bank. Biasanya kita bisa menagjukan ulang sebanyak tiga kali kalau berkas tidak lengkap, kecuali berbagai hal yang tidak bisa ditawar seperti status pekerjaan yang membuat pihak bank ragu.
Jikapun ditolak, kebanyakan pihak developer akan mengembalikan 100% uang DP ada juga yang dipotong sekian persen, jadi cermatlah untuk memilih.
6. Konsultasi dengan teman
Ini penting buat menambah keyakinan kita. Membeli rumah meski bersubsidi tidak bisa sembarangan atau dianggap remeh. Jangan malu untuk bertanya kepada teman kita yang lebih dulu membeli rumah, dengan demikian dapat memperkaya referensi, menambah keyakinan, dan anda tidak tertipu.
7. Lakukan berbagai transaksi di kantor resmi
Berbagai transaksi khusunya terkait pembayaran harus dilakukan di tempat resmi, jangan di jalan atau di warung. Serta pastikan setiap pembayaran ada bukti pembayaran atau kwitansi.
8. Tentukan bank pemberi kredit
Kebanyakan developer sudah menentukan bank untuk mengajukan kredit karena mereka sudah bekerja sama, namun ada juga yang menyerahkan ke kita untuk memilih banknya. Ada bank BTN, BTN Syari’ah, Bank BRI, BNI, BNI Syari’ah, dan beberapa bank daerah.
Demikian beberapa tips membeli rumah bersubsidi, semoga dapat bermanfaat.