![]() |
Rapat Teknis Adipura 2017 Provinsi Kalimantan Selatan |
Bingkaibanua.com Banjarbaru – Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan melalui Dinas Lingkungan Hidup Daerah menggelar Rapat Teknis Adipura 2017. Persoalan sampah menjadi fokus dalam rapat teknis ini.
Sekretaris Daerah Provinsi Kalimantan Selatan, Drs H Abdul Haris, MSi yang membuka kegiatan rapat teknis ini mengatakan, adipura merupakan upaya pemerintah dan pemerintah daerah untuk meningkatkan kinerja dan mendorong partisipasi masyarakat dalam menciptakan kota yang bersih dan teduh.
Penghargaan adipura yang diberikan, merupakan suatu bentuk apresiasi, yang bertujuan untuk mewujudkan provinsi Kalimantan Selatan yang bersih dari sampah.
Untuk mewujudkan hal ini, Sekdaprov menilai diperlukan upaya menyeluruh dan sinergis, antara pemerintah provinsi dan kabupaten/kota se-Kalsel untuk menangani permasalahan sampah.
“kecenderungan peningkatan volume dan jenis karakteristik sampah yang semakin beragam, maka diperlukan pengelolaan sampah secara komprehensif dan terpadu dari hulu ke hilir” ucap Sekdaprov.
Sementara itu, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Daerah (DLHD) Prov Kalsel, Ir Ikhlas, MP mengatakan kegiatan rapat teknis ini rutin dilaksanakan setiap tahun, yang ditunjukkan untuk melakukan evaluasi terkait kinerja pemerintah kabupaten/kota dalam penilaian adipura yang baru saja dilakukan.
Senanda dengan Sekdaprov Kalsel, Ikhlas mengatakan persoalan sampah menjadi hal utama yang menjadi penilaian Adipura. Untuk itu, dalam rapat teknis ini, dihadirkan seorang ahli dan berpengalaman dalam pengelolaan sampah, yang diharapkan dapat menjadi motivasi untuk mengelola sampah di berbagai daerah di Kalsel.
Lebih lanjut Ikhlas berharap Pemprov Kalsel dalam hal ini DLHD terus mensupport kabupaten/kota untuk mempertahankan piala adipura, atau bahkan dapat meningkatkannya.
“di tahun 2017 ini, sebanyak 9 kabupaten/kota di kalsel berhasil meraih piala Adipura. Berkaca dari hasil tersebut, kita menginginkan di tahun berikutnya akan bertambah kabupaten/kota di kalsel yang meraih piala adipura, bisa 11 atau 12 kabupaten/kota” harap Ikhlas.
Kepala Pusat Pengendalian Pembangunan Ekoregion (P3E) Regional Kalimantan, Drs Tri Bangun Laksono yang hadir dalam rapat teknis ini juga mengatakan hal yang sama, persoalan sampah harus menjadi perhatian serius, karena setiap penduduk berpotensi menghasilkan sampah.
Dikatakannya, dari hasil penelitian terbaru, setiap orang berpotensi menghasilkan sampah, setidaknya 0,5 kg perhari perorang, sehinggga dalam sehari ada berapa juta ton sampah yang ada di negeri ini.
“program mengolah sampah harus jadi prioritas, karena potensi sampah yang dihasilkan oleh setiap orang, jika dibuang atau dibiarkan begitu saja maka ini akan menjadi masalah. Program ini (mengolah sampah, red) dapat menjadi solusi” paparnya.
Tri Bangun Laksono juga menegasakan, pengelolaan sampah menjadi salah satu kunci dalam mewujudkan daerah yang bersih, nyaman, dan indah. Bersama Pemprov Kalsel Ia mendorong masyarakat untuk mengurangi sampah atau bahkan bisa mengolah sampah, seperti menjadi kompos dan lain sebagainya.
“persolaan sampah, jika diatasi dengan program pengolahan sampah, maka program adipura dapat terwujud dan penghargaannya dapat diraih. Saya bekerjasama dengan Pemprov Kalsel berupaya mendorong masyarakat untuk mendorong mengelola dan mengolah sampah, namun harus dimanage, jangan dibiarkan begitu saja” tambahnya. (humas kalsel/rr/bb)