Gubernur Kalsel, H Sahbirin Noor saat bertemu dengan Gubernur Bank Indonesia, Agus DW Martowardojo pada Pertemuan Tahunan Bank Indonesia 2017 di Jakarta Convention Center |
bingkaibaua.com Jakarta – Strategi kebijakan ekonomi Provinsi Kalimantan Selatan sebagaimana terdokumen dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2016- 2021, dengan menekankan pada pembangunan kepariwisataan dan jasa keuangan selaras dengan kebijakan pemerintah pusat.
“Alhamdulillah setelah menyimak arahan Bapak Presiden Joko Widodo, skema pembangunan ekonomi Kalsel, saat ini seirama dengan kebijakan perenomian nasional dengan menekankan pada pengembangan sektor pariwisata dan jasa keuangan,” terang Gubernur H Sahbirin Noor, usai menghadiri Pertemuan Tahunan Bank Indonesia 2017.
Dalam pertemuan berlangsung di Jakarta Convention Center, Selasa (28/11) malam dihadiri Gubernur, Menteri dan Gubernur BI seluruh Indonesia, Paman Birin (panggilan akrab Gubernur Kalsel) menjelaskan piranti pembangunan ekonomi Kalsel tersebut disusun berdasarkan potensi ekonomi, geografis alam, demografi dan aspirasi masyarakat.
Paman Birin optimistis pertumbuhan ekonomi di Kalsel akan meningkat jika semua elemen masyarakat turut berpartisipasi mendukung kebijakan ekonomi yang telah ditetapkan RPJMD 2016-2021.
Selain pengembangan sektor kepariwisataan, sebutnya, upaya peningkatan pertumbuhan ekonomi secara makro juga bisa melalui pengembangan jasa keuangan dengan tetap berpedoman pada standar operasional prosedur pemerintah.
“Semua satuan kerja perangkat daerah kini terus bergerak cepat menuju Visi Kalsel Mandiri dan Terdepan. Khusus di bidang pembangunan ekonomi lebih difokuskan pada pengembangan ekonomi kreatif, termasuk di dalamnya sektor kepariwisataan,” tandasnya.
Dalam kesempatan itu, Paman Birin mengucapkan terima kasih kepada kementerian terkait dan Bank Indonesia yang selama ini turut peduli mendukung pembangunan di Banua. Melali pertemuan tahunan seperti ini salah satu bukti sinergitas dalam mendukung pertumbuhan ekonomi skala nasional maupun daerah.
Gubernur Bank Indonesia, Agus DW Martowardojo memaparkan, penguatan momentum dalam mendukung perbaikan ekonomi Indonesia, tantangan ekonomi Indonesia baik global maupun domestik masih ada.
Untuk itu, semua pemangku kebijakan perlu melanjutkan upaya-upaya memperkuat momentum pemulihan, dengan kebijakan ekonomi yang progresif. Dalam hal ini, kebijakan harus berorientasi ke masa depan, berkesinambungan dan tersinergi.
Sementara itu Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo, mengapresiasi kerja keras semua pemangku kepentingan untuk terus sinergi dalam upaya bersama mengkuatkan perenomian secara nasional
Presiden berpesan agar petingkatan perekonomian nasional seperti sekarang terus dipertahankan melalui kebersamaan dan kerja keras serta terus menguatkan komitmen menuju cita-cita meningkatkan kesejahteraan rakyat.(humas kalsel/dev/rr/bb)