Bamboo Rafting di Loksado |
Sektor Pariwisata menjadi salah satu perhatian dari para peserta Diplomat yang tergabung dalam peserta Sekolah Staf Dinas Luar Negeri Angkatan 59 Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia saat melakukan kunjungan ke Kalsel.
Salah satu peserta, Arie Poluzzi mengatakan, berdasarkan data yang pihaknya petakan, turis di kawasan eropa datang paling lama 2 minggu ke suatu negara. Menurutnya, Setidaknya suatu daerah harus memiliki nilai lebih dibandingkan daerah lain, dengan adanya paket-paket wisata yang lengkap disediakan.
”Turis-turis di eropa mulai dari usia 18 hingga 40, ini merupakan market yang bagus untuk mereka bisa merasakan petualangan di kalimantan Selatan, kita bisa jual alam kita dengan petualangan alam,” sebutnya.
Kalimantan Selatan, selain dikenal dengan potensi dari sektor pertambangan dan pertanian, sektor pariwisata kini terus dikembang oleh Pemprov Kalsel. Tidak hanya menargetkan wisatawan dari lokal maupun nusantara, tetapi juga wisatwan mancanegara.
Arie menyarankan, untuk dapat menarik wisatawan luar negeri salah satunya adalah dengan menyelenggarakan offroad kelas internasional dengan promosi atau bekerjasama dengan media-media olahraga dunia.
Sedangkan peserta lainya, Elizabeth Diana Dewi, mengatakan bahwa begitu banyak potensi Kalimantan Selatan yang bisa dipromosikan ke luar negeri, tinggal promosinya saja yang yang perlu lebih gencar.
Dirinya meyebutkan, apa saja yang ingin Kalimantan Selatan tawarkan bisa disampaikan ke pihaknya. ”Nanti kita akan hubungkan dengan daftar pejabat di Kementerian Luar negeri, saya rasa mereka sangat siap mebantu, baik itu paket wisata, paket investasi maupun paket-paket lainya,” sebutnya. (humas kalsel/bb)