Festival Loksado 2: Balanting Paring Susuri Sungai Amandit Loksado – Tanuhi

by -616 Views

Gubernur Kalsel, H Sahbirin Noor Melepas Peserta Festival Bamboo Rafting 2016
Gubernur Kalimantan Selatan, H. Sahbirin Noor melepas peserta balanting paring (bamboo rafting) dalam gelaran Festival Loksado. Pelepasan ini ditandai dengan pengibaran bendera star di Out Bond Camp, Loksado Minggu (8/5).

Sebelum pelepasan peserta balanting paring (bamboo rafting), Gubernur Kalsel, Wakil Bupati HSS, Ketua DPRD HSS, dan Kepala SKPD lingkup Pemprov Kalsel dan Kab. HSS menandatangani komitmen “Gerakan Loksadao Hijau”.

Kemudian para peserta Festival Loksado disuguhi dengan permainan alat musik Kurung-kurung yang merupakan alat musik tradisional Kalimantan Selatan yang ditemukan/dibuat oleh suku Dayak yang tinggal di sepanjang pegunungan Meratus. Pada kesempatan itu, Gubernur bersama Wakil Buptai HSS mencoba memainkan alat musik tersebut.

Dengan ciri khas yang ceria dan selalu bersemangat, Gubernur siap untuk melakukan sungai Amandit dengan balanting paring. Dengan aksesoris yang menjadi ciri khas Paman Birin (sapaan akrab Gubernur) yaitu tapih (sarung) yang diselmpangkan, kali ini Paman menambahnya dengan memakai Butah (sejenis tas ransel yang terbuat dari rotan) di pundaknya.

Momen/kesempatan langka ini Paman Birin manfaatkan dengan langsung berusaha mengemudikan sendiri lanting yang ditumpangi. Jelas saja lanting Paman sedikit diluar kemudi, Pamanpun tercebur ke sungai.
Tapi kejadian ini tidak berpengaruh dan Paman terus berusaha untuk mengemudikan lanting yang dipandu oleh Joki khusus. Kejadian ini menjadi perhatian warga sekitar, karena tidak menyangka Gubernur begitu antusias dan agresif, yang diiringi dengan tepuk tangan dan sorak sorai yang meriah dari warga sekitar.

Rombongan melaju dengan mulus menyusuri sungai Amandit di Loksado menuju Tanuhi, tepatnya di Bumi Perkemahan Gunung Kantawan Loksado.

Kabid Pemasaran dan Promosi Wisata HSS, Hj. Dahliana Agustin mengatakan lanting yang disediakan panitia dalam gelaran Festival Loksado Tahun 206 ini sebanyak 73 buah yang dapat memuat 3 orang peserta/lanting.

Jadi, diperkirakan lebih dari 219 orang mengikuti balanting paring (bamboo rafting) ini.

Dari 73 lanting yang disediakan belum sepenuhnya memenuhi permintaan wisatawan. Karena masih banyak wisatawan atau peserta yang tidak mendapatkan lanting dan terpaksa mengurungkan niatnya untuk mengikuti festival ini. Keterbatas ini juga disebabkan terbatasnya Joki yang memandu atau bertindak sebagai juru kemudi lanting.

“cukup banyak peserta yang tidak kebagian lanting, karena banyaknya peserta di tahun ini. Selain itu, kita juga memiliki keterbatasan Joki” tutur Dahliana.

Pendaftaran itu sendiri sudah dimulai sejak tanggal 26 Maret s/d 20 April 2016 dengan biaya pendaftaran perorangan Rp.350.000 atau Team (Maksimal 3 Team) dengan biaya Rp.1.000.000,-

Di tempat finish, bertepatan dengan pelaksanaan Gladian Pimpinan Satuan se Kalimantan Selatan Tahun 2016 dan Perkemahan Raimuna Cabang XI Kwarcab HSS Tahun 2016, serta penanaman pohon dalam rangka memperingatai Hari Bakti Rimbawan dan Lingkungan Hidup Kab. HSS Tahun 2016, yang mengangkat tema Bakti Rimbawan Membangun Hutan dan Lingkungan”. (rj)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *