Perkembangan teknologi telah memudahkan akses ke judi online, membuat generasi muda termasuk remaja dan mahasiswa semakin tertarik untuk mencoba keberuntungan mereka di dunia maya. Kemudahan akses melalui perangkat seluler dan internet menjadikan judi online semakin menarik dan sulit dihindari. Iklan menarik dan algoritma canggih yang menargetkan pengguna muda memperparah situasi ini.
Namun, masalah judi online tidak hanya mempengaruhi generasi muda. Ketika seorang anggota dewan atau pejabat publik terlibat dalam judi online, hal ini menimbulkan keprihatinan serius terkait integritas dan moralitas mereka. Para pemimpin publik seharusnya menjadi contoh teladan bagi masyarakat dalam hal perilaku etis dan kepatuhan terhadap hukum. Keterlibatan mereka dalam aktivitas yang merugikan seperti perjudian online menodai kepercayaan publik dan menciptakan citra negatif bagi institusi yang mereka wakili.
Kepercayaan publik terhadap para pejabat dan lembaga pemerintah adalah landasan penting dalam pemerintahan yang efektif. Ketika seorang anggota dewan, yang seharusnya menjaga kepentingan masyarakat, terlibat dalam aktivitas ilegal atau meragukan seperti judi online, ini dapat menghancurkan kepercayaan masyarakat. Rakyat mungkin mulai meragukan komitmen para pemimpin mereka dalam memerangi korupsi dan aktivitas ilegal lainnya. Hal ini bisa mengarah pada penurunan dukungan dan legitimasi publik terhadap pemerintah dan institusi terkait.
Keterlibatan pejabat publik dalam judi online tidak hanya merusak citra mereka sendiri tetapi juga memberikan dampak buruk bagi masyarakat secara keseluruhan. Aktivitas semacam ini menciptakan preseden negatif yang dapat mempengaruhi perilaku generasi muda, yang mungkin melihat tindakan para pemimpin mereka sebagai contoh yang dapat diterima. Ini juga memperburuk masalah sosial dan ekonomi yang sudah ada, dengan meningkatnya jumlah orang yang terjerat dalam kecanduan judi dan dampak-dampak destruktifnya.
Terlibat dalam judi online dapat menyebabkan dampak psikologis yang merugikan bagi generasi muda, seperti stres dan kecemasan akibat kerugian finansial. Ketergantungan pada judi online dapat mengisolasi individu dari lingkungan sosial mereka, mengurangi interaksi dengan teman dan keluarga, yang memperburuk kesehatan mental. Gangguan psikologis seperti depresi dan kecemasan sering kali menjadi dampak lanjutan dari keterlibatan dalam judi online. Beberapa penelitian menunjukkan korelasi antara perjudian pada usia muda dan peningkatan risiko bunuh diri.
Generasi muda yang terlalu terlibat dalam judi online sering kali menarik diri dari aktivitas sosial dan akademis. Mereka mungkin mengabaikan tugas sekolah, absen dari kelas, atau bahkan melewatkan ujian penting. Kurangnya fokus dan komitmen terhadap studi mereka mengakibatkan penurunan nilai dan kinerja akademis. Isolasi sosial ini juga memperburuk perasaan kesepian dan stres, menciptakan lingkaran setan di mana judi online menjadi satu-satunya cara untuk mencari pelarian atau hiburan.
Judi online juga mempengaruhi hubungan sosial dan keluarga. Ketergantungan pada judi online dapat menciptakan ketegangan dan konflik dalam keluarga, terutama jika anak atau anggota keluarga lainnya terlibat dalam kebiasaan berjudi. Hal ini dapat menyebabkan kepercayaan yang rusak dan komunikasi yang buruk, memperparah kesulitan dalam pemulihan dari ketergantungan.
Judi online dapat mengakibatkan dampak finansial yang serius bagi generasi muda yang sering kali kurang memiliki pemahaman yang matang tentang manajemen keuangan. Kerugian finansial yang signifikan dapat merusak kesejahteraan ekonomi mereka dalam jangka panjang, menghabiskan uang untuk kebutuhan dasar. Ketika sumber daya finansial habis, banyak yang beralih ke pinjaman untuk melanjutkan kebiasaan berjudi mereka, menyebabkan mereka terjebak dalam lingkaran utang yang sulit dilepaskan.
Solusi dan Rekomendasi
Mengedukasi generasi muda tentang bahaya perjudian melalui program di sekolah dan komunitas. Ulama dan lembaga pendidikan dapat memainkan peran penting dalam memberikan pemahaman tentang risiko judi online. Sekolah, Kantor dan Masjid juga dapat menjadi pusat edukasi dan kegiatan positif yang mengalihkan remaja dari judi online. Program penyuluhan dan kegiatan alternatif yang menarik dapat membantu mereka menghindari kecanduan judi.
Orang tua harus aktif dalam memberikan edukasi tentang manajemen keuangan dan risiko perjudian kepada anak-anak mereka, serta menyediakan dukungan emosional dan moral yang kuat. Pemerintah, ulama, lembaga pendidikan, dan masyarakat harus bekerja sama dalam menciptakan regulasi yang ketat dan pengawasan terhadap situs judi online, serta menyediakan lingkungan yang mendukung dan melindungi generasi muda dari risiko perjudian.
Mengatasi masalah judi online memerlukan pendekatan yang holistik dan terpadu. Dengan dukungan dari berbagai pihak, kita dapat membantu melindungi generasi muda dari risiko perjudian online dan membantu mereka fokus pada perkembangan pribadi dan akademis yang positif.
Oleh : H. Abdul Hafiz
(Ketua Umum PW Prima DMI Kalimantan Selatan)
(Wakil Sekretaris MUI Kota Banjarmasin)
(Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan Fakultas Studi Islam Uniska MAB Banjarmasin)