Banjarbaru – Jajaran insan pertanian Se Kalsel berkumpul di Banjarbaru untuk melaksanakan Musyawarah Rencana Pembangunan Pertanian (Musrenbangtan) Provinsi Kalimantan Selatan Tahun 2019.
Sekretaris Daerah Prov Kalsel, Drs H Abdul Haris,MSi hadir dan membuka secara resmi Musrembangtan Prov Kalsel Tahun 2019, Jum’at (1/3) di Hotel Novotel.
Dikatakan Sekdaprov, sektor pertanian merupakan sektor yang dominan dalam pembentukan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Prov Kalsel. Kontribusi sektor pertanian pada tahun 2018 mencapai 15%, terbesar setelah pertambangan dan penggalian, untuk perekonomian Kalsel.
”Capaian ini seperti apa yang diharapkan oleh Gubernur Kalsel, H Sahbirin Noor. Dimana beliau selalu mengingatkan untuk terus menggali sumber ekonomi dari sumber daya terbarukan, seperti sektor pariwisata, pertanian, perikanan, dan lain sebagainya,” ujarnya.
Dijelaskan Abdul Haris, berbagai potensi ekonomi, seperti sektor pertanian terus dikembangkan untuk mendongkrak perekonomian Kalsel. Sehingga Kalsel tidak lagi terlalu bergantung pada sektor pertambangan karena termasuk sumber daya tak terbarukan atau sewaktu-waktu bisa habis.
”Saat ini prospek pertumbuhan ekonomi Kalsel masih dalam posisi 5,3 persen hingga 5,7 persen. Kita berharap, pembangunan pertanian di Prov Kalsel dapat menjadi pengungkit dalam pertumbuhan ekonomi” jelasnya.
Dihadapan tamu undangan, termasuk Bupati Tapin, HM Arifin Arpan, Abdul Haris menyampaikan progres pembanguan sektor pertanian, seperti di sektor Tanaman Pangan dan Hortikultura, mengalami perkembangan yang cukup menggembirakan dalam tiga tahun terakhir ini. Produksi padi di Prov Kalsel mencapai 2,4 juta ton. Demikian pula dengan produksi jagung, kedelai bawang merah, cabai rawit dan lainnya juga mengalami peningkatan.
Ribuan hektar lahan tidur juga berhasil dibuka menjadi lahan produkti untuk pertanian pada Peringatan Hari Pangan Sedunia (HPS) lalu. Kemudian pengelolaan lahan rawa dengan program Selamatkan Rawa Sejahterakan Petani (Serasi) pada tahun ini ada kegiatan pengembangan seluas 250.000 hektar. Program ini tersebar di Kab Banjar, Barito Kuala, Tanah Laut, Tapin, Hulu Sungai Selatan dan Hulu Sungai Utara dalam bentuk bantuan saprodi dan perbaikan irigasi ditingkat usaha tani, keberhasilan program ini menjadi tantangan bagi insan pertanian.
Ditahun 2019 ini, terus dillaksanakan optimalisasi reproduksi melalui Upsus Siwab (Upaya Khusus Sapi Indukan Wajib Bunting) yang merupakan program nasional dalam upaya peningkatan daging dengan target nasional sebanyak 4 juta akseptor.
“Untuk Prov Kalsel ditargetkan akseptor sebanyak 27.000 ekor realisasi IB (Inseminasi Buatan), sebanyak 34.271 ekor atau memcapai 132,2%. Adapun target 18.740 ekor kabupaten/kota telah lahir pedet sebanyak 18.998 ekor atau setara 100,84%,” tambahnya.
Di sektor perkebunan, khususnya dalam hal peningkatan mutu Bahan Olah Karet Rakyat (bokar) dilakukan melalui penguatan kelembagaan UPPB.
“Saya berharap hasil perencanaan pembangunan pertanian yang disusun pada musrenbangtan ini dapat mengatasi permasalahan pembangunan pertanian, sekaligus mendorong berkembangnya sektor pertanian kearah yang lebih maju” harapnya.
Sementara Kepala Dinas Ketahanan Pangan prov Kalsel, Dr. Ir. H. Suparno, MP selaku Ketua Panitia penyelenggara mengatakan bahwa Musrembangtan Prov Kalsel Tahun 2019 dihadiri ratusan peserta yang datang dari berbagai daerah di Kalsel.
Selanjutnya, hasil Musrembangtan ini akan dibawa ke Musrembangtan Nasional di Kementerian Pertanian.
”Ya, Alhamdulillah, kita dapat kembali melaksanakan Musrembangtan Prov Kalsel Tahun 2019. Selanjutnya, hasil musrembangtan ini akan dibawa ke Musrembangtan Nasional di Kementerian Pertanian” ujarnya.
Musrembangtan Prov Kalsel Tahun 2019 ini mengangkat tema, Memacu Daya Saing Perekonomian Didukung Sumber Daya Manusia berkualitas.(rny)